Story of Day– Gelandang Bruno Fernandes dan Ugarte bukan hanya menyelamatkan Manchester United dari kekalahan, tapi juga agak sedikit keberuntungan bagi Ali Husin Almutalib karena saat main imbang melawan Everton berarti fans gila ini tidak harus memakan tahi kucing, namun sesuai nazar— Ali Husin Almutalib hanya melumuri tahi kucing basah ke wajahnya.
Sial baginya tidak memiliki stok tahi kucing basah lantaran belum cukup modal untuk menyewa kamar kost, sedangkan ketika menyimpan di alam lemari— dia khawatir kalau orang tua atau saudaranya ada yang mencium dan kemudian mencari tahu.
Selain itu ketika ia menyimpan tahi kucing basah di dalam lemari tanpa pintu yang terletak di dalam kamarnya itu, tidurnya selalu ndak pernah lelap layaknya anak bayi yang resah karena berak ketika tidur atau haus di tengah malam. Namun karena sudah dewasa, Ali Husin tidak layaknya anak bayi yang menangis menjerit, melainkan ia hanya miring sana miring sini dan guling sana guling sini.
Bukan nasib sial yang menggelayut mendung dalam hidup Ali Husin Almutalib, tapi kegilaannya tehadap Manchester United yang pada bulan Februari tahun 2025 justru bertengger di zona degradasi— lebih buruk dari pada Chelsea saat Todd Boehly pertama membeli Chelsea.
Ali Husin Almutalib pada pagi setelah Setan Merah kembali tak bertaji saat bersua Everton akhirnya berkeliling kompleks untuk mencari tahi kucing basah.
Ketemu… Jauh dari rumahnya, di sekitar perbukitan yang masih tumbuh rumput liar, Ali Husin Almutalib melihat kucing kecil sedang berjongkok layaknya anjing sedang buang air besar.
Langsung dia menghentikan motor dan kemudian mengeluarkan kantong pelastik untuk segera membungkus tahi kucing basah saat pemiliknya itu pergi.
Sangking sudah tidak sabar, ia terjungkal karena tidak melihat lubang yang cukup dalam saat mempercepat laju kendaraan di jalan kompleks karena hendak segara masuk kamar mandi untuk melumur tahi kucing ke wajahnya agar Manchester United terhindar dari degradasi.
Tahi kucing di dalam plastik yang tidak sempat ia ikat jatuh berceceran ke jalan dan tangannya serta dengkulnya yang lecet. Tapi Ali Husin Almutalib justru segera mencolet tahi kucing dan segera ia lumur ke wajah, baru setelah itu ia mengambil kendaraan dan segera pulang.
“Kenapa tuh muka, cemong, bau lagi. Tahi kucing ituuu, dihhh,” kata tantenya.
“Edeh, jatuh te. Ngindarin anak kecil nyebrang, eh pas bener kena tahi kucing basah yang baru aja keluar dari pantat kucing kecil,” katanya sambil menahan perih dan kemudian pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.***