Stori Of Day– Dari puluhan rumah, tak satupun terbuat dari semen dan pasir. Masyarakat dusun Keramat sangat memanfaatkan sumber daya yang ada.
Atapnya terbuat dari jerami dan bentuknya mengerucut. Dindingnya dari papan. Semua sama. Belum ada strata sosial di dusun ini.
Yang ada hanya kepala dusun. Tidak pula ada perbedaan yang mencolok antara rumah warga dan pengurus dusun karena mereka semua mencari sumber hidup dari sekitar hutan.
Masing-masing rumah berjarak sepuluh meter. Halaman yang luas dimanfaatkan untuk menjemur hasil kebun.
Di halaman rumah, mereka tidak beternak ayam, tapi lebih memilih menanam tanaman yang bermanfaat, yakni daun katuk, cabai, kunyit hingga bayam.
Tidak banyak daya seni yang ditampilkan pada rumah-rumah penduduk. Pintunya saja terbuat dari papan yang tidak terukir. Hanya saja, warga tidak pernah membeli material membangun rumah.
Berada di halaman rumah mereka sangat sejuk. Bagi orang kota, rasanya ingin cepat memejamkan mata karena angin sangat memanjakan tubuh. Tapi jika malam, jutaan nyamuk akan menggigit segala tubuh, bahkan pakaian. Selain itu, udara di sini sangat dingin ketika bulan berenang atau gelap bersenang-senang.
Di dalam rumah, tidak ada lampu. Yang ada lilin templok terbuat dari bambu atau botol bekas yang ditemukan warga ketika pergi ke pasar. Alat penerangan itu tidak digantung, akan tetapi berada di alas piring berbahan tanah liat. Alas penerangan itu selalu mereka letakkan di atas tanah.
Semua rumah warga tidak ada yang berlantai. Tanah liat adalah ubinnya. Selain mahal, warga tidak memiliki kendaraan mengangkut keramik atau semen. Kaki adalah sesuatu yang sangat bermanfaat bagi kehidupan di sini.
Untuk kamar, rata-rata setiap rumah mempunyai tiga kamar. Rata-rata kepala rumah tangga mempunyai tiga anak atau lebih. Jarang, ada yang hanya mempunyai anak satu atau dua.
Rumah adalah segalanya bagi warga. Mereka tidak mempunyai puskesmas, apalagi balai dusun. Setiap ada yang melahirkan maka rumahlah tempat persalinannya.
Dukun beranak akan datang dengan keperluan secukupnya. Sedangkan saat diadakan rembuk dusun, rumah jugalah tempat musyawarahnya.***