Story of Day– Semua warga tidak memiliki ritual khusus karena mereka tidak pernah paceklik atau menerima serangan hama ataupun wabah.
Dari pagi sampai malam, mereka berkumpul bersama tetangga dan sanak keluarga.
Ritual sederhana mereka hanya ketika pernikahan dan ada yang lahiran. Khusus yang lahiran, itu pun tidak berbeda jauh dengan yang dilakukan saat pernikahan. Mereka hanya makan besar dengan orang sekampung. Namun bedanya hanya pada hidangan.
Kebudayaan yang paling berkesan di sini adalah ketentraman. Tidak pernah ada perkelahian. Apa pula yang membuat warga iri dengan tetangganya, soal kelaparan merupakan hal yang tak pernah mereka dapat.
Kala matahari tertidur dalam hangatnya lautan, orang-orang dusun pun menutup pintu. Mereka makan bersama keluarga sembari membicarakan hal-hal kecil perihal apa-apa yang telah terjadi.
Setelah menghabiskan segelas minuman, mereka langsung tidur. Sedangkan anak-anak, mengerjakan tugas sekolah.
Anak-anak di sini belum lama mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah. Mereka mulai mengikuti sekolah baru dua tahun. Akan tetapi, masa depannya telah direnggut orang bejat.***