Story Of Day– Pesta pernikahan juga menjadi hal lumrah di Dusun Keramat. Meski pernikahan di antara laki-laki dan perempuan masih di sekitaran, akan tetapi keluarganya selalu menggelar pesta.
Tidak ada tari-tarian, tidak ada mantra serta pula baju-baju yang indah menawan serta hingar bingar musik. Mereka hanya menggelar makan besar. Semua warga dari yang bayi hingga paling tua berkumpul di rumah pengantin dalam waktu bersamaan. Mereka memulai pesta dengan mereguk minuman.
Pengantin dinyatakan sah sebagai pasangan setelah sang pria memberi bangunan rumah dan gudang penyimpanan beras. Rumahnya pun mesti dilengkapi kasur, alas duduk dan juga tempat serta alat memasak. Sedangkan gudangnya sudah mesti diisi dengan tumpukan beras berkarung-karung.
Rumah disimbolkan sebagai wujud kesiapan pria dalam melindungi kekasihnya dari macam-macam prahara, seperti hujan, binatang buas dan sosok gaib. Kalau gudang penyimpanan beras dimaksudkan sebagai kesiapan seorang pria dalam memberi kehidupan bahagia bagi keluarganya kelak.
Dusun Keramat – Lembar Dua – Strata Sosial Hutan
Pemberian telah selesai dilakukan dan pengantin perempuan menerima maka semua akan tersenyum seraya bertepuk tangan. Lalu mereka semua mengambil nasi dan lauk pauk sampai kemudian memakannya.
Dusun Keramat – Lembar 3 – Sama Rata Penghasilan Hutan
Minuman yang terbuat dari beraneka buah akan mereka santap sembari memakan camilan. Kurang lebih, waktu pesta itu berlangsung sekira 5 jam. Seiring para tamu pulang karena telah kenyang dan puas, maka pengantin pun diantar kedua orang tua menuju rumah persembahan pengantin.***
Dusun Keramat – Lembar 4 – Orang Pintar Dusun Keramat