Story Of Day– Gelaran Piala FA tidak kecuali Ali Husin Almutalib untuk melanjutkan nazar gilanya andai Manchester United menang atau draw dalam 90 menit. Tetap saja, ia akan memakan tahi kucing atau melumur wajah menggunakan tahi kucing.
Sial sekali karena kegoblokan akut sekaligus gejala gila itu, Ali Husin Almutalib tidak peduli Manchester United tersingkir di babak 16 besar dalam adu pinalti melawan Fulham, imbang utama Manchester United dalam laga 90 menit.
Hari itu atau malam itu, kebetulan dia sudah mendapat kamar kost yang lokasinya cukup jauh dari rumah orang tua karena kalau dekat, dia takut ketahuan sedangkan dia belum bekerja dan kuliah sudah selesai.
Hari itu juga karena memilih kost-kost yang letaknya di kampung pinggiran kota, Ali Husin tidak perlu repot menemukan tahi kucing karena tempat kostnya yang berada di dalam kampung pinggiran kota itu halamannya masih tanah dan sedikit berpasir serta berserak tahi kucing karena menjadi lokasi favorit kucing jantan, kucing betina dan anak kucing berak.
“Alhamdulilah berkah kesabaran gua selama ini mencintai Manchester United,” katanya.
Malam itu juga saat perpanjangan waktu masih bergulir, Ali Husin Almutalib yang telah mengambil tahi kucing basah yang baru keluar dari pantat anak kucing pada sore sehabis hujan— Ali Husin Almutalib langsung melumur tahi kucing yang ia letakkan di atas pasir kucing di dalam kamar itu ke wajahnya yang mulai agak berjerawat, entah karena sering makan serta lulur muka tahi kucing atau memang karena hormon dan debu.
Yang jelas, setelah melumur tahi kucing dan baru sekitar lima menit pasca-melumur itu ia baru membersihkan wajah yang barangkali masih rada agak sisa di bibir yang kemudian menempel di lidah atau langit-langit mulut— Ali Husin Almutalib langsung makan nasi padang di depan pasir tahi kucing yang masih sedikit membekas tahi kucing sebelum kembali pulang ke rumah orang tua.***