Stori Of Day– Ali Husin Almutalib menjadi seorang yang ambigu ketika Manchester United meraih poin. Dia merasa senang sekaligus jijik dan juga bingung. Senang tentu karena Setan Merah menang, jijik karena harus makan tahi kucing dan bingung karena harus mencari makanan nazar gila itu.
Di sekitar rumahnya banyak tahi kucing tapi ia khawatir tetangga dan keluarga curiga dan akhirnya ketahuan. Seharian penuh ia berpikir ke mana harus mencari tahi kucing. Ali Husin Almutalib sampai menelpon teman Wanita pemelihara kucing dan perempuan itu adalah wanita yang sangat ia suka.
Betapa perempuan itu terkejut ketika Ali meminta tahi kucing.
Fans Manchester United Sampai Makan Tahi
Ali sudah gila karena Manchester United. Betapa tidak, itu lho wanita pujaan, perempuan yang sangat ia suka tapi justru dimintakan tahi kucing dan parahnya untuk dimakan. Pasti ilfil tujuh turunan tuh perempuan.
“Ya ada sih tuh di kandang, tapi untuk apa anjir?” kata perempuan.
“Ini, gua mau belajar buat pupuk kandang,” jawab Ali.
“Lha, setau gw pupuk kandang itu enggak bagus pake tahi kucing. Asem bos, pake tahi kambing tuh di kampung,” ujarnya.
“Bisa. Ini eksperimen. Warna mekar bunganya bisa tambah besar dan bagus kalo pake tahi kucing,” jawab Ali.
“Ya kali tahi kucing mau dibungkus terus lu bawa-bawa ke jalan, edan,” jawab perempuan.
“Ya enggak papa sih, gw penasaran,” kata Ali.
“Enggak deh, jijik gw. Udah gila kali lu yaa, mending kalo emang penasaran, lu ke toko kucing aja. Banyak tuh di sana, kalo gua ogah bantuin niat lu ini,” jawab perempuan.
Ali yang mendapat penolakan itu kesal dan berpikiran bahwa enggan menghubungi perempuan pujaannya lagi. Ia bahkan menjatuhkan pilihan di depan cermin hingga tercerai berai niat tulus untuk mengajaknya dinner.
Dalam pecahan-pecahan sakit hati itu, Ali tak peduli meski harus membujang seumur hidup karena semua ia lakukan demi Manchester United tidak terdegradasi.
Melaju di atas kendraannya ke toko kucing.
Abang-abang pemandi kucing sampai bingung ketika Ali memberinya uang seratus ribu rupiah dan ia juga bingung melihat Ali Husin Almutalib yang sangat bersemangat memindahkan tahi kucing mencret kuning ke dalam plastik merah.
“Untuk apa bang tahi itu? Baru ini gua ngeliat orang kayak lu,” katanya.
“Eksperimen,” jawab Ali.
Ali langsung membawa tahi itu ke toilet pom bensin yang tidak jauh dari toko kucing. Meski jijik karena melihat lembek dan basah tahi kucing, dan mengirup asam bau aroma tahi kucing, tetap ali memotong tahi kucing kemudian mengunyah tahi kucing.
Setelah melengkapi kegilaan itu, Ali Husin Almutalib menggosok giginya menggunakan sikat gigi dan odol yang telah ia persiapkan di dalam tas.
Plung, ia buang sikat gigi itu di dalam tong sampah dan tak sengaja supir truk yang lupa membawa sikat gigi mengambilnya untuk digosokkan juga ke giginya. Parah..